Minggu, 12 Mei 2013

YASMINE DAN SARAH





Raja terhenyak ketika Yasmine menyerahkan gaun milik Sarah yang berlumuran darah. Dipegangnya dengan erat gaun milik Sarah dengan airmata berderai. “Sarah…..Sarah…..” bisiknya terbata-bata.
“Maafkan aku, ayah. Aku lalai menjaga adik kembarku. Sarah tewas dimangsa seekor singa.” Yasmine menangis, menyesali apa yang terjadi.
Raja dan ratu tak mampu menyembunyikan kesedihan mereka dengan kematian Sarah. Berhari-hari lamanya raja hanya mengurung diri. Dalam kondisi dirinya yang mulai sering sakit-sakitan, kematian Sarah membuat perasaannya  terpukul.
Raja dan ratu  memiliki dua puteri kembar. Yasmine dan Sarah. Raja dan ratu sangat mencintai dan menyayangi kedua puteri kembar mereka. Suatu saat kelak Yasmine, puteri sulungnya akan menjadi seorang ratu menggantikan dirinya. Raja dan ratu berharap, Sarah akan mendampingi kakaknya menjalankan kekuasaannya sebagai seorang ratu.
Namun ada hal yang tidak diketahui raja dan ratu. Yasmine tidak ingin adiknya ikut campur bila kelak dirinya sudah menjadi ratu menggantikan ayahnya. Sejarah sudah seringkali  mencatat dan membuktikan banyaknya terjadi perebutan kekuasaan dan pertumpahan darah antara dua saudara.
Didalam hatinya, Yasmine sudah lama ingin menyingkiran Sarah karena dia khawatir suatu saat Sarah akan merebut kedudukannya sebagai ratu. Beragam cara sudah dia lakukan. Hingga akhirnya dia menemukan kesempatan ketika dia mengajak Sarah ikut berburu ke hutan. Dia meminta bantuan para pengawal kepercayaannya untuk ikut membantu menyingkirkan Sarah. Upayanya berhasil. Ayahnya percaya bahwa Sarah sudah meninggal dimangsa macan. Akhirnya Yasmine menyuruh pengawalnya untuk membuang Sarah kedesa. Pengawal mematuhi perintah yasmine dan  menyerahkan Sarah  pada Mariam, bekas  pelayan di istana  yang sudah pensiun dan tinggal kembali didesanya.
Untuk mengelabui ayah dan ibunya, Yasmine menyerahkan baju yang dikenakan Sarah ketika ikut berburu  dan melumurinya dengan darah domba. Lalu dia  mengatakan kepada kedua orangtuanya bahwa Sarah telah meninggal dimangsa singa. Ayahanda raja karena terlalu sedih akhirnya meninggal. Sementara ibunya lebih banyak berdiam dikamar dan berdoa. Hati kecil ratu  merasa yakin bahwa suatu saat dia akan bertemu kembali dengan  Sarah. Ratu memahami watak kedua puterinya sungguh jauh berbeda. Puteri Yasmine memiliki perangai yang keras dan kejam. Sementara Sarah baik  hati dan lemah lembut. 
Waktu berlalu akhirnya Yasmine menjadi ratu. Namun dia memerintah dengan sewenang-wenang, kejam dan tidak mempedulikan penderitaan rakyatnya yang banyak menderita kelaparan. Ibunya sudah sering memperingatkan Yasmine untuk bertindak bijaksana namun segala nasehat ibunya tidak pernah dipedulikan Yasmine. Dia sibuk dengan urusannya sendiri. Dan dia tidak peduli dengan beragam pemberontakan yang terjadi yang dilakukan rakyatnya untuk memprotesnya yang sering bertindak sewenang-wenang.
Siang itu Yasmine berdiri didepan jendela kamarnya, menatap keluar dengan wajah dingin. Dia melihat rakyat berdiri berdesakan didepan pintu gerbang istana. Berteriak-teriak. Bukan main bencinya dia kepada rakyatnya yang tidak tahu berterima kasih. Sebagai ratu dia sudah berbuat banyak untuk rakyatnya. Dia sudah mengurangi pajak. Dia sering memberikan bantuan. Bila sekarang rakyat menderita kelaparan, bukan salahnya. Mereka sendiri yang pemalas dan tidak mau bekerja lebih keras lagi.
“Bubarkan rakyat yang berteriak-teriak itu!” Yasmine menoleh kepada salah seorang pengawalnya. “Telingaku berisik mendengarkan teriakan-teriakan mereka.”
“Baik, Yang Mulia.” Sahut pengawal itu sambil bergegas berlalu.
Tidak lama suara-suara teriakan itu berhenti. Pengawal yang mendapat perintah kembali menghadap ratu Yasmine.
“Apa yang kau katakan kepada mereka?” tanya Yasmine.
“Hamba mengatakan bahwa Yang Mulia Ratu sedang merencanakan akan  membagikan makanan kepada seluruh rakyat sehingga mereka menjadi tenang dan bersedia membubarkan diri.”
Yasmine tersenyum. “Aldo, ucapanmu didengar oleh rakyat. Rakyat tahu kau seorang pengawal istana kepercayaan ratu.”
Bila tengah sendirian, terkadang Yasmine suka teringat pada Sarah, adik kembarnya yang sudah lama disingkirkannya. Dia merasa apa yang telah dilakukannya pada Sarah sudah benar. Dia tidak ingin ada perebutan kekuasaan diistana ini.
Sudah banyak sekali sejarah yang menceritakan adanya pertumpahan darah yang dikarenakan terjadinya perebutan kekuasaan antara dua saudara. Itulah sebabnya dia bergegas menyingkirkan Sarah. Walaupun hal itu melukai ayah dan ibunya. Ayahnya meninggal tidak lama setelah Sarah dinyatakan tewas dimangsa singa. Baju Sarah yang berlumuran darah membuat ayahnya sakit dan tak pernah bangun lagi hingga ajal menjemputnya. Ibunya menjadi pemurung. Namun Yasmine tidak peduli. Dia merasa apa yang telah dilakukannya telah benar. Untuk masa depannya. Untuk masa depan kerajaannya. Tidak akan ada lagi perebutan kekuasaan karena kekuasaan itu telah dipegangnya. Sarah diyakininya tak akan pernah muncul lagi ke istana. Dia sudah diasingkan ditempat yang terpencil. Tak ada seorang pun yang tahu keberadaan Sarah, kecuali orang-orang kepercayaannya.
--- 0 ---
Suatu hari ibunda ratu ingin berjalan-jalan. Dengan beberapa orang pengiringnya mereka tiba disebuah desa. Ibunda ratu bertemu dengan bekas pelayannya, Mariam, yang dahulu berkerja di istana. Ibunda ratu singgah dirumah Mariam.  Bukan main terkejutnya ibunda ratu ketika dirumah itu dia melihat seorang gadis yang wajahnya sangat mirip dengan Yasmine. Gadis itu yang menyuguhi ratu makanan dan minuman.
Ibunda ratu terkesima ketika menatap wajah gadis itu. Betapa miripnya dengan Yasmine. Bahkan dengan pakaian sederhana yang dikenakannya seperti halnya pakaian gadis-gadis desa, kecantikan dan keanggunan wajah gadis itu begitu mempesona.
“Siapakah dia?” tanya ibunda ratu pada bekas pelayannya.
Bekas pelayannya nampak rikuh mendapatkan pertanyaan itu. “Maaf, yang mulia. Dia puteri hamba.”
“Cantik sekali puterimu itu. Wajah dan bentuk tubuhnya sangat mirip Yasmine.” Ibunda ratu menatap bekas pelayannya. Mendadak perasaannya mengatakan sesuatu. Ada hal yang disembunyikan  bekas pelayannya ini darinya. “Mariam, katakanlah kepadaku. Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, bukan? Bagaimana mungkin anakmu mirip sekali dengan Yasmine anakku?”
Mendadak Mariam menangis. “Tuanku, maafkanlah hamba…..”
“Katakanlah sesuatu kepadaku. Katakanlah yang sebenarnya kepadaku, Mariam.”
“Tuanku……..gadis itu….adalah Sarah.”
“Apa?” ibunda ratu nyaris memekik karena  terkejut.
Akhirnya pelayan mengakui bahwa benar gadis yang diakuinya sebagai anaknya itu adalah Sarah, puteri ratu yang telah sepuluh tahun lalu dinyatakan meninggal ketika masih berusia lima belas tahun. Kini gadis itu telah berusia dua puluh lima tahun. Cantik, anggun dan dewasa, walaupun pakaian yang dikenakannya sangat sederhana seperti halnya gadis-gadis desa pada umumnya.
Mariam menceritakan seluruh kejadian. “Maafkanlah hamba, tuanku. Ratu Yasmine yang merencanakan dan melakukan semua ini. Hamba tidak berdaya. Hamba mencintai semuanya. Hamba ingin menyelamatkan semuanya.”
“Tidak tahukah kau bahwa raja meninggal karena terlalu sedih dengan kematian Sarah?” ucap ibunda ratu dengan sedih. “Tidak tahukah kau selama ini aku menderita karena terlalu memikirkan Sarah? Siang malam aku berdoa, dan selalu aku memiliki keyakinan bahwa suatu saat aku akan bertemu kembali dengan Sarah.”
Bergegas ibunda ratu berdiri meninggalkan meja makan dan pergi kekebun. Disana dia melihat Sarah tengah memotong  bunga-bunga mawar dan menaruhnya kedalam keranjangnya.
“Sarah…….”
“Oh, yang mulia……” Sarah menoleh dengan terkejut.
“Sarah, aku ibumu. Tidakkah engkau mengenaliku?” ibunda ratu tidak bisa menguasai dirinya lagi. Dia memeluk Sarah sambil menangis.
Sejenak Sarah merasa canggung. Namun akhirnya dia membalas pelukan ibunya. “Ibu…..”
“Sarah, pulanglah bersama ibu ke istana. Kau berhak tinggal di istana seperti halnya Yasmine kakakmu.” Ucap ibunda ratu.
Sarah hanya diam  kebingungan. Dia sudah menyadari bahwa kakaknya tidak menyukainya sehingga tega menyingkirkannya. Namun sekarang dia sadar, bahwa dia harus berbuat sesuatu. Dia tahu kakaknya memerintah dengan sewenang-wenang sehingga membuat seluruh rakyat menderita. Dia harus menyelamatkan kerajaan. Dia harus menyelamatkan seluruh rakyat.
Ibunda ratu dan pelayan lalu merencanakan akan mengganti Yasmine dengan Sarah. Rakyat sudah sangat membenci Yasmine. Sarah adalah pilihan terbaik. Dia akan menjadi ratu yang bijaksana. Sarah lalu dididik dan dipersiapkan untuk menjadi ratu, menggantikan Yasmine.
---- 0 ---

Kemanakah semua pengawal istana? Pikir Yasmine kebingungan didalam kamarnya. Sudah berhari-hari dia merasa gelisah. Dia merasa semua pengawal dan pelayan menjauhinya.  Mendadak dia sadar bahwa semua pengawal dan pelayan istana telah mengkhinanatinya. Mereka semua telah pergi meninggalkannya.
Dan ketika dia belum menyadari sepenuhnya apa yang telah terjadi, mendadak pintu terbuka dan beberapa pengawal menangkapnya. Dibelakangnya berdiri Sarah yang telah mengenakan pakaian seorang ratu, lengkap dengan mahkotanya. 
Bukan main marahnya Yasmine ketika mengetahui bahwa Sarah adiknya kembarnya yang dibuang, kini telah kembali ke istana. Namun Yasmine tidak berdaya karena seluruh pengawal istana sudah membencinya dan melakukan pemberontakan. Begitu pula dengan rakyat. Mereka semua membenci dirinya dan  melempari istana dengan tomat busuk.
Akhirnya Sarah menjadi ratu dan Yasmine hidup dipengasingan. Atas kebaikan Sarah, Yasmine dibuatkan rumah didesa pengasingannya itu namun Yasmine  tetap berada dalam pengawasan pengawal istana. Sementara Sarah menjadi seorang ratu yang adil dan bijaksana. Dibawah kekuasaannya kehidupan rakyat semakin membaik dan sejahtera. Sarah menjadi ratu yang sangat dicintai oleh seluruh rakyatnya.

--- 0 ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar