Hari ini semua peri merasa
gembira. Mereka semuanya akan pergi ke
istana Ratu Peri untuk merayakan ulang tahun Ratu Peri. Semua peri mengenakan
gaun mereka yang indah dan berwarna-warni. Demikian pula Lola. Lola mengenakan
gaunnya yang terindah. Bersama dengan Luna, Dina dan kiki, Lola terbang ke
istana Ratu Peri.
Sepanjang jalan peri-peri
itu bernyanyi riang. Mereka terbang dengan gembira. Namun….oh, tiba-tiba Lola
berhenti terbang. Dia mendengar bunyi tembakan yang keras sekali. Dor. Beberapa
saat kemudian dia melihat seekor burung
terjatuh ketanah.
“Apa yana terjadi?” tanya
Luna.
“Oh, rupanya ada pemburu
yang menembak burung itu.’ Sahut Dina.
“Kasihan.” Ucap Lola. Dia memburu
kearah burung itu yang tergeletak diatas
tanah.
“Ayolah cepat!” kata Luna.
“Kita harus bergegas ke istana Ratu Peri. Pesta sebentar lagi akan segera
dimulai.”
“Ya, Ratu pasti marah bila
kita datang terlambat.” Ucap Dina.
Lola merasa bimbang. Dia
merasa tidak tega melihat burung itu tergeletak begitu saja tanpa pertolongan. “Kalian
berangkatlah duluan, nanti aku menyusul.” Kata Lola kepada teman-temannya.
“Ratu pasti marah kepadamu
bila kau datang terlambat.” Kata Kiki.
“Aku tahu.” Sahut Lola.
“Namun aku tidak mungkin membiarkan burung ini disini begitu saja. Sayapnya mungkin
patah. Biarlah aku menolongnya lebih
dahulu.”
Akhirnya ketiga temannya
pergi meninggalkan Lola. Lola berjongkok disamping burung itu. Dia memeriksa
sayapnya. Ternyata benar, sayapnya
patah terserempet peluru pemburu itu.
“Aku akan menuntunmu
pulang kesarangmu.” Kata Lola. “Kepakkanlah sayapmu dan aku akan menuntunmu pulang. Pasti
sulit terbang dengan sayap sebelah yang rusak, namun jangan khawatir, aku cukup kuat
membawamu terbang kesarangmu.” Kata
Lola.
Alangkah senangnya burung
itu mendapat pertolongan dari Lola. Dengan bantuan Lola akhirnya burung itu
dapat terbang kesarangnya walaupun dengan susah payah. Dia mengepak-ngepakan
sebelah sayapnya dengan sekuat tenaga. Akhirnya sampailah mereka disarang
burung itu yang terletak diatas sebuah pohon yang besar.
Alangkah senangnya anak-anak burung ketika melihat induknya
telah kembali setelah pergi sekian lamanya mencari makanan untuk mereka. Namun anak-anak
burung itu merasa kecera karena induknya ternyata tidak membawa makanan untuk
mereka. Lola merasa kasihan melihat anak anak burung itu yang nampak kelaparan.
“Tunggulah, aku akan
membawakan makanan untuk kalian semua.” Kata Lola.
Lola pulang
kerumahnya dan tak lama kemudian dia telah kembali lagi dengan membawa makanan.
Bukan main senangnya anak-anak burung itu melihat Lola membawakan makanan untuk
mereka. Mereka sudah sangat lapar sekali. Ketiga anak burung itu makan dengan lahap.
Pada saat itu Lola melihat
sesuatu yang berkilauan disudut sarang
burung itu yang terbuat dari jerami. Benda itu kelihatan indah berkilauan
tertimpa sinar matahari yang menerobos masuk kedalam sela-sela sarang burung.
“Eh, apakah itu?” tanya Lola.
“Aku menemukannya didekat
sungai yang mengalir didekat istana Ratu Peri.” Kata burung itu. “Aku menyukai
warnanya yag indah berkilauan bila
terkena sinar matahari. Anak-anakku pun senang bermain-main dengan benda yang indah
itu.”
Lola mengambil benda itu.
Dia terperanjat kaget. “Astaga. Ini kalung milik Ratu peri yang
hilang.” Seru Lola. “Sudah lama sekali Ratu
kehilangan kalungnya. Oh, kau tidak tahu betapa sedihnya Ratu Peri waktu
kehilangan kalung kesayangannya ini. Kami semua sudah berusaha mencarinya namun
tak berhasil menemukannya. Kebetulan aku menemukannya didalam sarangmu.”
“Oh, maafkan aku.” Kata burung
itu dengan menyesal. “Aku tidak tahu bila benda itu adalah kalung milik ratu
peri. Kalau begitu, bawalah kalung itu dan kembalikanlah kepada Ratu.”
Hari sudah sore ketika Lola memutuskan pergi ke istana Ratu Peri meskipun
dia sudah tahu bahwa pesta pasti sudah
usai. Benar saja, hanya tinggal beberapa peri yang masih ada disana. Lola
segera menemui Ratu Peri. Lola
menceritakan apa yang terjadi pada burung
itu. Lola pun lalu mengeluarkan kalung milik Ratu Peri yang ditemukannya disarang burung itu. Ratu
terbelalak melihat kalung kesayangannya ada ditangan Lola.
“Oh, Lola, kau telah
menemukan kalungku kembali?” seru Ratu Peri gembira.
”Ya, saya melihatnya
disarang burung itu.” Sahut Lola. “Burung itu menemukan kalung itu didekat sungai yang mengalir didekat istana.
Rupanya kalung itu terjatuh sewaktu Ratu sedang berjalan-jalan disana dan burung
itu tidak mengetahui bila benda yang ditemukannya adalah kalung milik Ratu.”
Ratu mengenakan kalung
itu. Alangkah senangnya hati Ratu Peri karena kalung kesayangannya kini telah
ditemukan kembali.
“Lola, terima kasih kau telah menemukan kalungku
kembali.” Kata Ratu Peri. “Sekarang mari kita memotong kue ulang tahunku
bersama-sama.”
Alangkah senangnya hati Lola
bisa memotong kue ulang tahun
bersama-sama dengan Ratu Peri. Lola tidak melupakan burung itu dengan ketiga
anak-anaknya. Dia meminta ijin pada Ratu
Peri akan membawakan sepotong kue ulang
tahun untuk burung itu dan ketiga anaknya. Tentu saja Ratu Peri mengjinkan. Pulang dari istana, Lola kembali kesarang
burung itu. Alangkah senangnya burung itu dan ketiga anaknya mendapat kiriman
kue ulang tahun.
“Terima kasih Lola. Kau
seorang peri yang baik hati.” Kata induk burung itu.
Lola tersenyum. Lalu dia terbang pulang kerumahnya.
---- 0 ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar