Jumat, 10 Mei 2013

KALUNG RATU PERI






Hari ini semua peri merasa gembira.  Mereka semuanya akan pergi ke istana Ratu Peri untuk merayakan ulang tahun Ratu Peri. Semua peri mengenakan gaun mereka yang indah dan berwarna-warni. Demikian pula Lola. Lola mengenakan gaunnya yang terindah. Bersama dengan Luna, Dina dan kiki, Lola terbang ke istana Ratu Peri.
Sepanjang jalan peri-peri itu bernyanyi riang. Mereka terbang dengan gembira. Namun….oh, tiba-tiba Lola berhenti terbang. Dia mendengar bunyi tembakan yang keras sekali. Dor. Beberapa saat kemudian dia  melihat seekor burung terjatuh ketanah.
“Apa yana terjadi?” tanya Luna.
“Oh, rupanya ada pemburu yang menembak burung itu.’ Sahut Dina.
“Kasihan.” Ucap Lola. Dia memburu kearah burung itu  yang tergeletak diatas tanah.
“Ayolah cepat!” kata Luna. “Kita harus bergegas ke istana Ratu Peri. Pesta sebentar lagi akan segera dimulai.”
“Ya, Ratu pasti marah bila kita datang terlambat.” Ucap Dina.
Lola merasa bimbang. Dia merasa tidak tega melihat burung itu tergeletak begitu saja tanpa pertolongan. “Kalian berangkatlah duluan, nanti aku menyusul.” Kata Lola kepada teman-temannya.
“Ratu pasti marah kepadamu bila kau datang terlambat.” Kata Kiki.
“Aku tahu.” Sahut Lola. “Namun aku tidak mungkin membiarkan burung ini disini begitu saja. Sayapnya mungkin  patah. Biarlah aku menolongnya lebih dahulu.”
Akhirnya ketiga temannya pergi meninggalkan Lola. Lola berjongkok disamping burung itu. Dia memeriksa sayapnya. Ternyata benar,  sayapnya patah  terserempet peluru pemburu itu.
“Aku akan menuntunmu pulang kesarangmu.” Kata Lola. “Kepakkanlah  sayapmu dan aku akan menuntunmu pulang. Pasti sulit terbang dengan sayap sebelah yang rusak,  namun jangan khawatir, aku cukup kuat membawamu terbang kesarangmu.”  Kata Lola.
Alangkah senangnya burung itu mendapat pertolongan dari Lola. Dengan bantuan Lola akhirnya burung itu dapat terbang kesarangnya walaupun dengan susah payah. Dia mengepak-ngepakan sebelah sayapnya dengan sekuat tenaga. Akhirnya sampailah mereka disarang burung itu yang terletak diatas sebuah pohon yang besar.
Alangkah senangnya  anak-anak burung ketika melihat induknya telah kembali setelah pergi sekian lamanya mencari makanan untuk mereka. Namun anak-anak burung itu merasa kecera karena induknya ternyata tidak membawa makanan untuk mereka. Lola merasa kasihan melihat anak anak burung itu yang nampak kelaparan.
“Tunggulah, aku akan membawakan makanan untuk kalian semua.” Kata Lola.
Lola   pulang kerumahnya dan tak lama kemudian dia telah kembali lagi dengan membawa makanan. Bukan main senangnya anak-anak burung itu melihat Lola membawakan makanan untuk mereka. Mereka sudah sangat lapar sekali. Ketiga anak burung itu  makan dengan lahap.
Pada saat itu Lola melihat sesuatu yang berkilauan  disudut sarang burung itu yang terbuat dari jerami. Benda itu kelihatan indah berkilauan tertimpa sinar matahari yang menerobos masuk kedalam sela-sela sarang burung.
“Eh, apakah itu?”  tanya Lola.
“Aku menemukannya didekat sungai yang mengalir didekat istana Ratu Peri.” Kata burung itu. “Aku menyukai warnanya yag indah berkilauan  bila terkena sinar matahari. Anak-anakku pun  senang bermain-main dengan benda yang indah itu.”
Lola mengambil benda itu. Dia terperanjat  kaget.  “Astaga. Ini kalung milik Ratu peri yang hilang.” Seru Lola. “Sudah  lama sekali Ratu kehilangan kalungnya. Oh, kau tidak tahu betapa sedihnya Ratu Peri waktu kehilangan kalung kesayangannya ini. Kami semua sudah berusaha mencarinya namun tak berhasil menemukannya. Kebetulan aku menemukannya didalam sarangmu.”
“Oh, maafkan aku.” Kata burung itu dengan menyesal. “Aku tidak tahu bila benda itu adalah kalung milik ratu peri. Kalau begitu, bawalah kalung itu dan kembalikanlah  kepada Ratu.”
Hari sudah sore  ketika   Lola memutuskan pergi ke istana Ratu Peri meskipun dia sudah tahu bahwa pesta  pasti sudah usai. Benar saja, hanya tinggal beberapa peri yang masih ada disana. Lola segera menemui Ratu Peri.  Lola menceritakan apa yang terjadi pada  burung itu.  Lola pun lalu  mengeluarkan kalung milik  Ratu Peri  yang ditemukannya disarang burung itu. Ratu terbelalak melihat kalung kesayangannya ada ditangan Lola.
“Oh, Lola, kau telah menemukan kalungku kembali?” seru Ratu Peri gembira. 
”Ya, saya melihatnya disarang burung itu.” Sahut Lola. “Burung itu menemukan kalung itu  didekat sungai yang mengalir didekat istana. Rupanya kalung  itu terjatuh sewaktu  Ratu sedang berjalan-jalan disana dan burung itu tidak mengetahui bila benda yang ditemukannya adalah kalung milik Ratu.”
Ratu mengenakan kalung itu. Alangkah senangnya hati Ratu Peri karena kalung kesayangannya kini telah ditemukan kembali.  
“Lola,  terima kasih kau telah menemukan kalungku kembali.” Kata Ratu Peri. “Sekarang mari kita memotong kue ulang tahunku bersama-sama.”
Alangkah senangnya  hati Lola   bisa memotong kue ulang tahun bersama-sama dengan Ratu Peri. Lola tidak melupakan burung itu dengan ketiga anak-anaknya.  Dia meminta ijin pada Ratu Peri akan membawakan  sepotong kue ulang tahun untuk burung itu dan ketiga anaknya. Tentu saja Ratu Peri mengjinkan.  Pulang dari istana, Lola kembali kesarang burung itu. Alangkah senangnya burung itu dan ketiga anaknya mendapat kiriman kue ulang tahun.
“Terima kasih Lola. Kau seorang peri yang baik hati.” Kata induk burung itu.
Lola tersenyum.  Lalu dia terbang pulang kerumahnya.

---- 0 ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar