Jumat, 10 Mei 2013

Alma, Peri Kecil Yang Pemalas




Untuk kesekian kalinya, lagi-lagi Alma, peri kecil yang manis dan lucu, bangun kesiangan. Lola, Shella dan Olva, teman-temannya sudah sejak pagi berangkat ke sekolah. Namun Alma lebih senang pergi di tepi  hutan dan bermain-main disana.
Ditepi  hutan banyak sekali bunga-bunga yang indah dan menarik. Alma sangat senang sekali memetik bunga-bunga itu yang beraneka macam warna dan bentuknya. Bunga-bunga itu  dipakainya sebagai hiasan untuk rambutnya. Selain itu, ditepi hutan Alma pun punya banyak sekali sahabat yang selalu menemaninya bermain-main sepanjang hari. Ada kelinci, tupai, burung dan kupu-kupu. Mereka semua sangat menyayangi Alma karena Alma sering mengirim makanan-makanan yang lezat untuk mereka.
Hari ini Alma main petak umpet bersama kelinci dan tupai. Alma bermain-main dengan riang gembira. Suaranya yang nyaring dan tawanya yang riang gembira bergema ditepi hutan.  Begitu asyiknya Alma bermain-main hingga tidak disadarinya bila hari telah siang. Dia baru berhenti bermain ketika  Lola, Shella dan Olva pulang dari sekolah dan melintas ke tempat bermain Alma. Mereka bertiga masing-masing memperlihatkan tongkat ajaib dan buku mantera yang indah hadiah dari Ratu Peri.
“Semua peri yang masuk sekolah hari ini diberi hadiah oleh Ratu Peri, masing-masing sebuah tongkat ajaib dan sebuah buku mantera.” Kata Shella sambil memperlihatkan tongkat ajaib dan buku mantera miliknya dengan bangga.
Demikian pula dengan Lola dan Olva, masing-masing memperlihatkan sebuah tongkat ajaib dan buku mantera pemberian Ratu Peri. Mereka semuanya kelihatan senang dan gembira.
“Oh, aku  pun ingin sekali memiliki tongkat ajaib dan buku mantera seperti kalian.” Ujar Alma terus terang.
Tongkat ajaib dan buku mantera adalah idaman setiap peri untuk bisa memilikinya. Biasanya, Ratu Peri memberikan hadiah itu pada kesempatan yang istimewa dan tidak setiap peri akan dengan mudah mendapatkannya. Hanya peri-peri yang dinilai baik oleh Ratu Peri yang bisa mendapatkan hadiah seperti itu.
“Pergilah menemui Ratu Peri.” Usul Olva. “Ratu masih memiliki banyak tongkat ajaib dan buku mantera.”
“Ya, pergilah menemui Ratu Peri.” Sambung Shella. “Ratu Peri sangat baik hati. Pasti Ratu akan memberimu tongkat ajaib dan buku mantera.”
Tanpa membuang-buang waktu lagi, Alma langsung terbang menemui Ratu Peri diistananya ditengah hutan.
“Ada apa, Alma?” sapa Ratu Peri yang ramah dan baik hati itu, ketika melihat kedatangan Alma.
“Ratu Peri, bolehkah saya meminta sebuah tongkat ajaib dan buku mantera seperti teman-teman saya yang lain?”  tanya Alma dengan agak malu-malu.
“Oh, tentu saja, Alma.” Sahut Ratu Peri sambil tersenyum. “Tapi apa yang bisa engkau lakukan dengan tongkat ajaib dan buku mantera itu, sementara selama ini engkau selalu malas pergi ke sekolah dan juga malas belajar. Aku memberikan hadiah tongkat ajaib dan buku mantera hanya kepada peri-peri yang rajin pergi ke sekolah dan rajin belajar. Dengan diberi tongkat ajaib dan buku mantera, mereka akan belajar lebih rajin lagi.”
Oh, bukan main malunya perasaan Alma ketika mendengar ucapan Ratu Peri. Dia menyadari  kemalasannya selama ini.  Alma menunduk dengan wajah malu dan kecewa. Dia tidak berani menatap wajah Ratu Peri.
“Alma, aku menyesal tidak bisa memberimu hadiah sebuah tongkat ajaib dan buku mantera itu sekarang kepadamu.” Kata Ratu Peri dengan lemah lembut ketika melihat wajah Alma yang malu dan kecewa. “Namun kau masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan tongkat ajaib dan buku mantera itu tahun depan.”
“Oh, benarkah Ratu?” Alma menatap Ratu Peri dengan gembira dan penuh harap.
Ratu Peri tersenyum. “Ya, tentu saja, apabila engkau mau berubah. Jangan malas lagi. Rajin-rajinlah pergi ke sekolah dan belajarlah dengan tekun. Ilmu yang engkau pelajari, akan sangat berguna untukmu kelak. Kalau kau rajin pergi ke sekolah dan rajin belajar, mudah-mudahan tahun depan engkau beruntung bisa mendapatkan hadiah tongkat ajaib dan buku mantera seperti yang kau inginkan.”
“Terima kasih, Ratu Peri.” Ucap Alma dengan suara lirih.
Oh, alangkah lamanya menunggu tahun depan. Dengan perasaan sedih dan kecewa yang bercampur dengan perasaan menyesal dengan kemalasannya selama ini, akhirnya Alma pulang meninggalkan istana Ratu Peri. Namun dalam hati, Alma berjanji dia akan merubah kelakuannya selama ini. Mulai besok dia akan rajin pergi ke sekolah dan akan belajar dengan tekun seperti  Lola, Shella dan Olva, teman-temannya yang selama ini sering mengingatkannya agar rajin pergi ke sekolah dan rajin belajar seperti mereka.
Sekarang dia tidak mau menjadi peri cilik yang pemalas  lagi. Mudah-mudahan Ratu Peri menepati janjinya. Tahuan depan dia akan mendapatkan hadiah sebuah tongkat ajaib dan buku mantera seperti yang diperoleh teman-temannya.

--- 0 ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar