Untuk kesekian kalinya, lagi-lagi Alma, peri kecil
yang manis dan lucu, bangun kesiangan. Lola, Shella dan Olva, teman-temannya
sudah sejak pagi berangkat ke sekolah. Namun Alma lebih senang pergi di
tepi hutan dan bermain-main disana.
Ditepi hutan
banyak sekali bunga-bunga yang indah dan menarik. Alma sangat senang sekali
memetik bunga-bunga itu yang beraneka macam warna dan bentuknya. Bunga-bunga
itu dipakainya sebagai hiasan untuk
rambutnya. Selain itu, ditepi hutan Alma pun punya banyak sekali sahabat yang
selalu menemaninya bermain-main sepanjang hari. Ada kelinci, tupai, burung dan
kupu-kupu. Mereka semua sangat menyayangi Alma karena Alma sering mengirim
makanan-makanan yang lezat untuk mereka.
Hari ini Alma main petak
umpet bersama kelinci dan tupai. Alma bermain-main dengan riang gembira.
Suaranya yang nyaring dan tawanya yang riang gembira bergema ditepi hutan. Begitu asyiknya Alma bermain-main hingga
tidak disadarinya bila hari telah siang. Dia baru berhenti bermain ketika Lola, Shella dan Olva pulang dari sekolah dan
melintas ke tempat bermain Alma. Mereka bertiga masing-masing memperlihatkan
tongkat ajaib dan buku mantera yang indah hadiah dari Ratu Peri.
“Semua peri yang masuk
sekolah hari ini diberi hadiah oleh Ratu Peri, masing-masing sebuah tongkat
ajaib dan sebuah buku mantera.” Kata Shella sambil memperlihatkan tongkat ajaib
dan buku mantera miliknya dengan bangga.
Demikian pula dengan Lola
dan Olva, masing-masing memperlihatkan sebuah tongkat ajaib dan buku mantera
pemberian Ratu Peri. Mereka semuanya kelihatan senang dan gembira.
“Oh, aku pun ingin sekali memiliki tongkat ajaib dan
buku mantera seperti kalian.” Ujar Alma terus terang.
Tongkat ajaib dan buku
mantera adalah idaman setiap peri untuk bisa memilikinya. Biasanya, Ratu Peri
memberikan hadiah itu pada kesempatan yang istimewa dan tidak setiap peri akan
dengan mudah mendapatkannya. Hanya peri-peri yang dinilai baik oleh Ratu Peri
yang bisa mendapatkan hadiah seperti itu.
“Pergilah menemui Ratu Peri.”
Usul Olva. “Ratu masih memiliki banyak tongkat ajaib dan buku mantera.”
“Ya, pergilah menemui Ratu
Peri.” Sambung Shella. “Ratu Peri sangat baik hati. Pasti Ratu akan memberimu
tongkat ajaib dan buku mantera.”
Tanpa membuang-buang waktu
lagi, Alma langsung terbang menemui Ratu Peri diistananya ditengah hutan.
“Ada apa, Alma?” sapa Ratu
Peri yang ramah dan baik hati itu, ketika melihat kedatangan Alma.
“Ratu Peri, bolehkah saya
meminta sebuah tongkat ajaib dan buku mantera seperti teman-teman saya yang
lain?” tanya Alma dengan agak malu-malu.
“Oh, tentu saja, Alma.”
Sahut Ratu Peri sambil tersenyum. “Tapi apa yang bisa engkau lakukan dengan
tongkat ajaib dan buku mantera itu, sementara selama ini engkau selalu malas
pergi ke sekolah dan juga malas belajar. Aku memberikan hadiah tongkat ajaib
dan buku mantera hanya kepada peri-peri yang rajin pergi ke sekolah dan rajin
belajar. Dengan diberi tongkat ajaib dan buku mantera, mereka akan belajar
lebih rajin lagi.”
Oh, bukan main malunya
perasaan Alma ketika mendengar ucapan Ratu Peri. Dia menyadari kemalasannya selama ini. Alma menunduk dengan wajah malu dan kecewa.
Dia tidak berani menatap wajah Ratu Peri.
“Alma, aku menyesal tidak
bisa memberimu hadiah sebuah tongkat ajaib dan buku mantera itu sekarang
kepadamu.” Kata Ratu Peri dengan lemah lembut ketika melihat wajah Alma yang
malu dan kecewa. “Namun kau masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan tongkat
ajaib dan buku mantera itu tahun depan.”
“Oh, benarkah Ratu?” Alma
menatap Ratu Peri dengan gembira dan penuh harap.
Ratu Peri tersenyum. “Ya,
tentu saja, apabila engkau mau berubah. Jangan malas lagi. Rajin-rajinlah pergi
ke sekolah dan belajarlah dengan tekun. Ilmu yang engkau pelajari, akan sangat
berguna untukmu kelak. Kalau kau rajin pergi ke sekolah dan rajin belajar,
mudah-mudahan tahun depan engkau beruntung bisa mendapatkan hadiah tongkat
ajaib dan buku mantera seperti yang kau inginkan.”
“Terima kasih, Ratu Peri.”
Ucap Alma dengan suara lirih.
Oh, alangkah lamanya
menunggu tahun depan. Dengan perasaan sedih dan kecewa yang bercampur dengan
perasaan menyesal dengan kemalasannya selama ini, akhirnya Alma pulang
meninggalkan istana Ratu Peri. Namun dalam hati, Alma berjanji dia akan merubah
kelakuannya selama ini. Mulai besok dia akan rajin pergi ke sekolah dan akan
belajar dengan tekun seperti Lola,
Shella dan Olva, teman-temannya yang selama ini sering mengingatkannya agar
rajin pergi ke sekolah dan rajin belajar seperti mereka.
Sekarang dia tidak mau
menjadi peri cilik yang pemalas lagi.
Mudah-mudahan Ratu Peri menepati janjinya. Tahuan depan dia akan mendapatkan
hadiah sebuah tongkat ajaib dan buku mantera seperti yang diperoleh
teman-temannya.
--- 0 ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar