Hujan turun dengan derasnya.
Angin bertiup kencang. Daun-daunan pada pepohonan gemerisik ditiup angin yang
kencang. Tetes-tetes air hujan dari ujung-ujung dedaunan begitu deras turun
membasahi tanah. Esterina peri kecil terduduk dibawah sebuah pohon bunga. Dia
menggigil kedinginan. Tubuhnya basah kuyup. Esterina tidak bisa terbang.
Sayapnya juga basah kuyup. Akhirnya dia hanya berlindung dibawah pohon bunga
itu dan berharap hujan akan segera berhenti agar dia bisa terbang lagi. Dia menyesal
tadi bermain terlalu jauh sehingga dia tidak bisa segera pulang kerumahnya.
Selama ini dia sering merasa kesepian karena peri-peri lain punya kegiatan
sendiri-sendiri. Dia selalu berharap bahwa suatu saat dia akan memiliki seorang
teman yang menyenangkan.
Tiba-tiba Esterina mendengar
suara tangisan. Esterina memasang kupingnya baik-baik. Ya, benar, dia mendengar
suara tangisan. Tangisan seorang anak kecil. Ah, siapakah anak itu? Kenapa dia
bisa berada didalam hutan ini? Pikir Esterina. Bergegas Esterina mencari sumber suara
tangisan itu. Setelah cukup jauh berjalan akhirnya dia melihat seorang gadis
kecil yang tengah menangis. Rambut dan baju anak itu basah kuyup.
“Astaga, kenapa engkau bisa
berada didalam hutan ini?” tegur Esterina.
Gadis kecil itu berhenti
menangis ketika mendengar sebuah suara menegurnya. Matanya melihat kesekelilingnya. Kemudian barulah
dilihatnya Esterina tidak jauh darinya. Tubuh Esterina mungil sekali karena dia
adalah seorang peri.
“Aku tersesat.” Sahut gadis
kecil itu. Dia mulai menangis lagi.
“Jangan menangis. Aku akan
menolongmu. Siapa namamu?” Tanya Esterina.
“Namaku Tania.” Sahut gadis
kecil itu sambil terisak-isak. “Aku tadi bermain-main ditepi hutan. Ada seekor
kelinci yang lucu sekali. Aku berusaha mengejarnya. Namun kelinci itu berlari
masuk kedalam hutan. Aku terus mengejarnya. Namun sekarang aku tersesat didalam
hutan. Aku tidak tahu jalan pulang kerumah.”
Esterina merasa kasihan pada
Tania. “Sudahlah, jangan menangis lagi. Aku akan mengantarmu pulang. Sebentar
lagi hujan berhenti. Bila hujan sudah reda, aku akan mengantarmu pulang.”
“Terima kasih, peri yang
baik.” Kata Tania gembira. “Siapakah namamu?”
“Namaku Esterina.” Sahut
Esterina. Dia senang melihat Tania tidak menangis lagi.
Tidak lama kemudian hujan mulai berhenti. Mentari mulai bersinar lagi.
Sinarnya menerobos melalui celah-celah pepohonan dan menerangi hutan itu.
Esterina merasa gembira karena sayapnya mulai kering lagi sehingga dia bisa
terbang lagi. Dikepak-kepakkannya sayapnya.
“Tania, ayo kita pulang. Kau
ikuti aku.” Kata Esterina.
“Tapi engkau terbang
sedangkan aku berjalan kaki. Kau pasti lebih cepat sampai dirumahku.” Kata
Tania.
“Aku akan terbang
perlahan-lahan supaya engkau bisa mengikuti aku.” Kata Esterina sambil
tersenyum.
Tania berjalan mengikuti
Esterina. Tidak lama kemudian mereka sudah keluar dari dalam hutan. Akhirnya
Tania melihat rumahnya. Bukan main gembiranya akhirnya dia bisa pulang kembali
kerumahnya. Dia berlari-lari dengan
riangnya menuju rumahnya, Esterina mengikutinya. Ibunya tengah berdiri didepan
rumahnya. Ibunya kelihatan cemas sekali karena Tania belum juga pulang kerumah.
Ketika melihat kedatangan Tania, bukan main gembiranya ibunya. Namun suaranya
terdengar marah ketika menegur Tania.
“Tania, kamu sudah membuat
ibu cemas. Kenapa terlambat sekali engkau pulang kerumah?” tegur ibunya.
“Maafkan aku, ibu.” Sahut
Tania. “Aku tadi bermain terlalu jauh. Aku melihat seekor kelinci. Aku mencoba
menangkapnya namun kelinci itu masuk kedalam hutan. Semakin jauh aku
mengejarnya, aku semakin tersesat. Aku tidak tahu jalan pulang. Untunglah aku bertemu dengan Esterina. Dia
yang menunjukan aku jalan pulang kerumah. Bu, aku berjanji tidak akan
bermain-main terlalu jauh lagi dari rumah. Aku takut tersesat lagi.”
Ibunya berterima kasih kepada Esterina yang telah
menolong puterinya. Ibunya mengajak mereka duduk bersama sambil menikmati kue
tart yang lezat. Mereka bertiga menikmati kue tart itu dengan gembira. Sejak saat itu Esterina tidak pernah kesepian
lagi. Dia bersahabat dengan Tania. Begitu juga dengan Tania. Dia senang
berteman dengan Esterina peri kecil yang baik hati dan suka menolong. Sewaktu-waktu
Esterina suka mengunjungi Tania
kerumahnya dan mereka bermain bersama-sama.
--- 0 ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar