Sudah lima tahun Elvira bekerja di salon milik Farisa. Farisa mewarisi salon itu dari ibunya. Ditangan Farisa
salon yang semula hanyalah sebuah salon kecil itu, telah berkembang menjadi sebuah salon yang cukup
besar dengan peralatan yang semakin
lengkap dan modern. Semakin hari langganan salon semakin bertambah banyak
karena Farisa selalu berusaha untuk menyenangkan pengunjung
yang datang ke salonnya dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
sehingga pengunjung merasa puas dan kemudian menjadi langganan tetap salon itu.
Namun walaupun pengunjung
dan langganan salon sudah semakin bertambah dan kesibukan menangani pengunjung
dan pelanggan semakin bertambah, namun Farisa tidak menambah jumlah
pembantunya. Dia hanya memiliki Farisa seorang yang membantunya bekerja di salon.
“Kau sangat rajin dan
cekatan, Elvira.” Puji Farisa. “Itulah sebabnya aku tidak akan menambah jumlah
pembantu di salonku ini karena engkau sudah bisa menanganis semuanya.”
“Ya, nona Farisa.” Sahut Elvira
sambil meringis dalam hati. Selama lima tahun ini dia sangat sibuk sekali
membantu Farisa bekerja disalonnya. Dia bekerja pontang panting menangani
beragam pekerjaan. Dari mulai menjaga kebersihan dan kenyamanan salon hingga
membantu Farisa melayani pengunjung. Namun dia selalu merasa senang hati melakukan semua pekerjaannya sehingga
walaupun setiap hari sangat banyak yang harus dikerjakanannya. Semangat
Elvira selalu terjaga karena dia juga
melihat Elvira pun selalu bersemangat bekerja keras mengurus salon warisan dari ibunya itu.
Hari itu seperti biasanya
Elvira dan Farisa sibuk bekerja di salon. Sofa yang ada diruangan tunggu salon
itu penuh oleh pengunjung. Ada yang ingin memotong rambut. Ada yang ingin
mengecat rambut. Ada yang ingin creambath. Ada juga yang ingin merawat kukunya.
Beragam macam yang ingin dilakukan pengunjung namun Farisa dan Elvira selalu
melayani setiap pengunjung dengan sebaik-baiknya. Satu persatu Farisa melayani
permintaan pengunjung dan Farisa
membantunya. Apalagi sekarang menjelang akhir tahun. Sudah biasa diakhir tahun
jumlah pengunjung yang datang ke salon bertambah jumlahnya dari hari-hari
biasanya.
Menjelang sore jumlah
pengunjung semakin berkurang. Oh, bukan main leganya perasaan Farisa dan Elvira
ketika pengunjung terakhir keluar meninggalkan salon. Selesailah pekerjaan
mereka hari itu. Besok salon akan tutup selama seminggu. Dan salon buka lagi
minggu depan diawal tahun baru. Farisa memasang tanda “TUTUP” pada jendela
salonnya.
“Elvira, kemarilah.” Kata Farisa
memanggil Elvira yang tengah menyapu lantai dan membereskan ruangan.
Ketika sudah menyelesaikan
pekerjaannya, Elvira mendekati Farisa.
“Elvira, ini gajimu untuk
bulan ini.” Kata Farisa sambil menyerahkan amplop berisi gaji Elvira bulan
desember. “Besok salon tutup selama seminggu. Kita berdua akan cuti selama
seminggu. Masuk lagi minggu depan diawal
tahun baru. Bersenang-senanglah
selama cuti seminggu ini. Kau berhak
mendapatkan cuti selama seminggu setiap akhir tahun.”
“Terima kasih, nona Farisa.”
Kata Elvira sambil menerima amplop gajinya. Bukan main senangnya bila menerima
gajinya. Kelelahannya selama sebulan bekerja keras menjadi sirna seketika setelah mendapatkan gajinya.
“Kau akan pergi kemana
selama liburan seminggu, Elvira?” Tanya Farisa.
Elvira menjadi bingung
mendapat pertanyaan itu. Dia selama ini selalu menabung uang gajinya dan
dipakainya hanya untuk hal-hal yang dibutuhkannya saja. Dia sudah lama sekali
ingin menikmati liburan ketempat-tempat wisata namun dia selalu merasa sayang
menggunakan uangnya untuk berwisata.
“Mungkin saya akan diam dirumah
saja, nona Farisa.” Sahut Elvira.
“Apakah engkau tidak ingin
pergi berlibur?” Tanya Farisa.
“Berlibur? Tentu saja saya
ingin berlibur namun…….”
“Namun kenapa? Engkau bisa
berlibur ke tempat-tempat yang engkau sukai. Bagaimana bila engkau berlibur ke
Bali?”
“Bali? Oh, sudah lama sekali
saya ingin berlibur ke Bali. Namun saya
tidak punya uangnya untuk berlibur ke Bali…...”
Farisa tersenyum. “Kau tidak perlu khawatir, Elvira. Engkau
selama lima tahun ini sudah banyak membantuku bekerja di salon sehingga salon
warisan ibuku ini sudah berkembang dan memiliki banyak pelanggan. Kemajuan
salon ini tidak terlepas dari kerja kerasmu juga. Untuk itu aku akan memberimu hadiah diakhir tahun ini.
Engkau berlibur ke Bali selama seminggu penuh. Tiket pesawat, ongkos penginapan
serta uang saku selama seminggu aku yang
menanggung. Tentu saja dari keuntungan yang diperoleh salon ini. Berlibur ke
Bali itu sebagai hadiah dariku kepadamu.”
“Oh, terima kasih, nona.”
Sahut Elvira gembira. Bukan main senangnya perasaannya mendapat hadiah akhir
tahun yang tidak pernah disangka-sangkanya ini.
“Nah, ini tiketnya sudah aku
pesan.” Farisa menyerahkan tiket pesawat kepadad Elvira. “Dan ini tempat
penginapan dimana engkau akan menginap
selama seminggu di Bali. Penginapan ini sudah aku pesan minggu lalu. Dan ini uang sakumu. Bersenang-senanglah
selama seminggu di Bali. “
“Terima kasih, nona. Kapan
saya berangkat ke Bali?” Tanya Elvira antara senang dan bingung. Ini kali
pertama dia akan pergi berlibur sendirian.
“Besok siang kau berangkat
kebandara dan langsung terbang ke Bali.” Sahut Farisa sambil tersenyum. “Aku
sendiri akan berlibur bersama tunanganku ke Bali. Mungkin nanti kita bisa
bertemu disana.”
“Ya, nona.” Sahut Elvira.
Bukan main senangnya Elvira
mendapat hadiah . dari nona Farisa, pemilik salon yang baik hati ini. Dia akan
memanfaatkan liburannya dengan sebaik-baiknya.
Elvira segera pulang kerumah
menyiapkan segalanya untuk keberangkatannya ke Bali besok. Dia menyiapkan
baju-bajunya yang akan dikenakannya
selama di Bali. Baju-baju dari bahan katun dan kaus karena dia tahu saat ini di
Bali udaranya panas. Dia juga tidak lupa membawa kaca mata hitamnya. Dia akan
menikmati keindahan pantai seperti yang dilihatnya pada majalah ketika
wisatawan tengah berlibur dipantai mengenakan kaca mata hitam. Elvira tersenyum
sendiri membayangkan kesenangannya selama berlibur di Bali. Dia sudah tidak
sabar ingin segera berangkat. dan menikmati keindahan pulau dewata itu. Kini
dia tahu, kerja kerasnya selama ini ternyata membuahkan hasil. Bila pulang nanti dia akan lebih segar dan
siap membantu nona Farisa bekerja keras lagi
mengelola salonnya.
--- 0 ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar