Jumat, 10 Mei 2013

Hadiah Tahun Baru





Sudah lima tahun Elvira  bekerja di salon milik  Farisa. Farisa   mewarisi salon itu dari ibunya. Ditangan Farisa  salon yang semula hanyalah sebuah salon  kecil itu, telah  berkembang menjadi sebuah salon yang cukup besar dengan peralatan  yang semakin lengkap dan modern. Semakin hari langganan salon semakin bertambah banyak karena  Farisa  selalu berusaha untuk menyenangkan pengunjung yang datang ke salonnya dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya sehingga pengunjung merasa puas dan kemudian menjadi langganan tetap salon itu.
Namun walaupun pengunjung dan langganan salon sudah semakin bertambah dan kesibukan menangani pengunjung dan pelanggan semakin bertambah, namun Farisa tidak menambah jumlah pembantunya. Dia hanya memiliki Farisa seorang  yang membantunya bekerja di salon.
“Kau sangat rajin dan cekatan, Elvira.” Puji Farisa. “Itulah sebabnya aku tidak akan menambah jumlah pembantu di salonku ini karena engkau sudah bisa menanganis semuanya.”
“Ya, nona Farisa.” Sahut Elvira sambil meringis dalam hati. Selama lima tahun ini dia sangat sibuk sekali membantu Farisa bekerja disalonnya. Dia bekerja pontang panting menangani beragam pekerjaan. Dari mulai menjaga kebersihan dan kenyamanan salon hingga membantu Farisa melayani pengunjung.  Namun dia selalu merasa senang  hati melakukan semua pekerjaannya sehingga walaupun setiap hari  sangat  banyak yang harus dikerjakanannya. Semangat Elvira selalu terjaga karena dia  juga melihat Elvira pun selalu bersemangat bekerja keras mengurus  salon warisan dari ibunya itu.
Hari itu seperti biasanya Elvira dan Farisa sibuk bekerja di salon. Sofa yang ada diruangan tunggu salon itu penuh oleh pengunjung. Ada yang ingin memotong rambut. Ada yang ingin mengecat rambut. Ada yang ingin creambath. Ada juga yang ingin merawat kukunya. Beragam macam yang ingin dilakukan pengunjung namun Farisa dan Elvira selalu melayani setiap pengunjung dengan sebaik-baiknya. Satu persatu Farisa melayani permintaan  pengunjung dan Farisa membantunya. Apalagi sekarang menjelang akhir tahun. Sudah biasa diakhir tahun jumlah pengunjung yang datang ke salon bertambah jumlahnya dari hari-hari biasanya.
Menjelang sore jumlah pengunjung semakin berkurang. Oh, bukan main leganya perasaan Farisa dan Elvira ketika pengunjung terakhir keluar meninggalkan salon. Selesailah pekerjaan mereka hari itu. Besok salon akan tutup selama seminggu. Dan salon buka lagi minggu depan diawal tahun baru. Farisa memasang tanda “TUTUP” pada jendela salonnya.
“Elvira, kemarilah.” Kata Farisa memanggil Elvira yang tengah menyapu lantai dan membereskan ruangan.
Ketika sudah menyelesaikan pekerjaannya, Elvira mendekati Farisa.
“Elvira, ini gajimu untuk bulan ini.” Kata Farisa sambil menyerahkan amplop berisi gaji Elvira bulan desember. “Besok salon tutup selama seminggu. Kita berdua akan cuti selama seminggu. Masuk lagi minggu depan diawal  tahun baru.  Bersenang-senanglah selama  cuti seminggu ini. Kau berhak mendapatkan cuti selama seminggu setiap akhir tahun.”
“Terima kasih, nona Farisa.” Kata Elvira sambil menerima amplop gajinya. Bukan main senangnya bila menerima gajinya. Kelelahannya selama sebulan bekerja keras menjadi  sirna seketika setelah  mendapatkan gajinya.
“Kau akan pergi kemana selama liburan seminggu, Elvira?” Tanya Farisa.
Elvira menjadi bingung mendapat pertanyaan itu. Dia selama ini selalu menabung uang gajinya dan dipakainya hanya untuk hal-hal yang dibutuhkannya saja. Dia sudah lama sekali ingin menikmati liburan ketempat-tempat wisata namun dia selalu merasa sayang menggunakan  uangnya untuk berwisata.
“Mungkin saya akan diam dirumah saja, nona Farisa.” Sahut Elvira.
“Apakah engkau tidak ingin pergi berlibur?” Tanya Farisa.
“Berlibur? Tentu saja saya ingin berlibur namun…….”
“Namun kenapa? Engkau bisa berlibur ke tempat-tempat yang engkau sukai. Bagaimana bila engkau berlibur ke Bali?”
“Bali? Oh, sudah lama sekali saya  ingin berlibur ke Bali. Namun saya tidak punya uangnya untuk berlibur ke Bali…...”
Farisa  tersenyum. “Kau tidak perlu khawatir, Elvira. Engkau selama lima tahun ini sudah banyak membantuku bekerja di salon sehingga salon warisan ibuku ini sudah berkembang dan memiliki banyak pelanggan. Kemajuan salon ini tidak terlepas dari kerja kerasmu juga. Untuk itu  aku akan memberimu hadiah diakhir tahun ini. Engkau berlibur ke Bali selama seminggu penuh. Tiket pesawat, ongkos penginapan serta  uang saku selama seminggu aku yang menanggung. Tentu saja dari keuntungan yang diperoleh salon ini. Berlibur ke Bali itu sebagai hadiah dariku kepadamu.”
“Oh, terima kasih, nona.” Sahut Elvira gembira. Bukan main senangnya perasaannya mendapat hadiah akhir tahun yang tidak pernah disangka-sangkanya ini.
“Nah, ini tiketnya sudah aku pesan.” Farisa menyerahkan tiket pesawat kepadad Elvira. “Dan ini tempat penginapan dimana  engkau akan menginap selama seminggu di Bali. Penginapan ini  sudah aku pesan minggu lalu.  Dan ini uang sakumu. Bersenang-senanglah selama seminggu di Bali. “
“Terima kasih, nona. Kapan saya berangkat ke Bali?” Tanya Elvira antara senang dan bingung. Ini kali pertama dia akan pergi berlibur sendirian.
“Besok siang kau berangkat kebandara dan langsung terbang ke Bali.” Sahut Farisa sambil tersenyum. “Aku sendiri akan berlibur bersama tunanganku ke Bali. Mungkin nanti kita bisa bertemu disana.”
“Ya, nona.” Sahut Elvira.
Bukan main senangnya Elvira mendapat hadiah . dari nona Farisa, pemilik salon yang baik hati ini. Dia akan memanfaatkan liburannya dengan sebaik-baiknya.
Elvira segera pulang kerumah menyiapkan segalanya untuk keberangkatannya ke Bali besok. Dia menyiapkan baju-bajunya  yang akan dikenakannya selama di Bali. Baju-baju dari bahan katun dan kaus karena dia tahu saat ini di Bali udaranya panas. Dia juga tidak lupa membawa kaca mata hitamnya. Dia akan menikmati keindahan pantai seperti yang dilihatnya pada majalah ketika wisatawan tengah berlibur dipantai mengenakan kaca mata hitam. Elvira tersenyum sendiri membayangkan kesenangannya selama berlibur di Bali. Dia sudah tidak sabar ingin segera berangkat. dan menikmati keindahan pulau dewata itu. Kini dia tahu, kerja kerasnya selama ini ternyata membuahkan hasil.  Bila pulang nanti dia akan lebih segar dan siap membantu nona Farisa  bekerja keras lagi mengelola salonnya.

--- 0 ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar