Adella
dan Shella dua bersaudara. Keduanya sama cantiknya dan sama baik budinya. Adella
selalu memakai gaun warna merah sementara Shella selalu mengenakan gaun warna
biru. Mereka tinggal bersama ibu mereka yang sudah lama menjanda. Rumah mereka
berada di tepi hutan. Meskipun kehidupan mereka sederhana, namun Adella dan
Shella selalu riang gembira. Setiap
hari Adella dan Shella pergi kepadang
rumput untuk menggembalakan domba-domba mereka yang merupakan warisan dari ayah
mereka. Bila hari sudah sore barulah
mereka pulang menggiring kembali domba-domba mereka pulang ke kandang.
Pada
suatu hari cuaca sangat buruk sekali. Hujan turun dengan derasnya tidak
henti-hentinya. Angin bertiup dengan kencang. Halilintar berkali-kali
menggelegar memekakkan telinga. Adella
dan Shella hanya bisa diam didalam rumah. Dalam keadaan cuaca yang sangat
buruk, mereka tidak bisa pergi ke padang rumput untuk menggembalakan
domba-domba mereka. Untunglah mereka masih menyimpan persediaan rumput yang
cukup banyak untuk makanan domba-domba mereka.
Adella
dan Shella menyalakan tungku ditengah rumah. Mereka duduk bertiga bersama
ibunya didepan tungku untuk menghangatkan badan. Berkali-kali Adella melihat
keluar jendela, berharap cuaca buruk segera reda. Tiba-tiba terdengar sebuah
ketukan dipintu.
“Siapa
itu?” Tanya Adella. “Shella coba kamu
buka pintu!”
Shella
membukakan pintu. Dia menjerit ketika melihat seekor beruang berdiri didepan
pintu. Beruang itu nampak menggigil kedinginan.
“Jangan
takut, aku tidak bermaksud jahat kepadamu.” Kata beruang itu. “Diluar udara
sangat dingin sekali. Bisakah aku menumpang didalam rumahmu?”
Shella
merasa kasihan melihat beruang itu yang kelihatan sangat kedinginan. Sementara
itu diluar hujan masih turun dengan derasnya dan angin bertiup dengan
kencangya.
“Mari
masuk. Tapi kami tidak punya cukup makanan untukmu.” Kata Shella.
“Tidak
apa-apa. Aku hanya ingin ikut menumpang saja hingga cuaca buruk reda.” Kata
beruang itu.
Adella
dan Shella mengambil beberapa lembar selimut tebal untuk tempat tidur beruang
itu. Adella melihat masih ada cukup susu untuk diberikan pada beruang itu. Dia
segera menghangatkan susu dan memberikannya kepada beruang itu. Beruang itu
mengucapkan terima kasih sambil meminum susu itu sampai habis.
“Kalian
berdua gadis yang baik hati dan senang menolong.” Kata beruang itu. “Siapakah
nama kalian?”
“Namaku
Adella dan ini adikku, Shella.” Kata Adella.
Beruang
itu kelihatan gembira mendapat perlakuan yang baik dari Adella dan Shella.
Mereka bertiga bermain-main bersama ditengah ruangan. Beruang itu berguling-guling
gembira ketika Adella dan Shella bermain-main diatas tubuhnya berbulu tebal.
Cukup lama mereka bermain-main ditengah-tengah ruangan hingga tidak terasa
hujan mulai berhenti dan angin tidak lagi bertiup kencang. Tiba-tiba beruang itu menarik tangan Adella.
“Ayo kemari. Ikut aku.”
“Kemana?
Cuaca sangat buruk sekali.” Seru Adella.
Namun
beruang itu tetap menarik tangan Adella. Adella bergegas mengenakan mantel
tebal dan mengikuti beruang itu. Shella pun segera mengenakan mantelnya
dan mengikuti kakaknya dan beruang itu.
Tidak jauh dari rumah mereka, beruang itu memanjat sebuah pohon, lalu turun
lagi dengan sebuah keranjang yang penuh berisi beragam makanan.
“Ambillah
kedua keranjang ini.” Kata beruang itu sambil memberikan keranjang itu kepada Adella.
“Darimana
engkau mendapatkan makanan-makanan ini?” Tanya Adella.
Beruang
itu tidak menjawab. Dia mengajak Adella dan Shella pulang. Bukan main senangnya
ibu mereka ketika mendapatkan makanan yang enak dan lezat. Mereka semuanya
duduk ditengah ruangan sambil menikmati beragam makanan yang enak dan lezat
pemberian beruang itu.
Esok
harinya cuaca sudah membaik lagi. Adella dan Shella seperti biasanya menggiring
domba-domba mereka ke padang rumput. Namun tiba-tiba muncul seekor serigala.
Dia rupanya sangat kelaparan. Serigala itu mengejar salah seekor anak domba.
Adella dan Shella menjerit. Mereka ketakutan ketika melihat serigala itu, namun
mereka juga ingin menyelamatkan anak domba mereka yang tengah dikejar serigala
yang kelaparan itu.
“Toloooong!
Tolooooong!” teriak Adella dan Shella bersamaan.
Adella
dan Shella menjerit ketakutan. Begitu
pula dengan domba-domba mereka. Domba-domba itu berlarian kesana kemari dengan
penuh ketakutan.
“Tolooong!
Tolooooong!!” teriak Adella dan Shella.
Tiba-tiba
saja beruang yang kemarin menginap dirumah mereka muncul dan menghalau serigala
itu. Serigala itu lari ketakutan. Adella dan Shella gembira anak domba mereka
berhasil diselamatkan.
“Oh,
terima kasih beruang, engkau telah menyelamatkan anak domba kami.” Kata Adella.
“Kalian
juga telah menolong aku.” Kata beruang itu. “Aku bahagia, akhirnya aku bertemu
dengan gadis baik hati yang kucari selama ini.”
Tiba-tiba beruang itu berdiri tegak. Dia membuka
bulunya. Adella dan Shella menatap beruang itu dengan terkejut. Beruang itu
telah berubah menjadi seorang pangeran yang tampan.
“Aku
adalah seorang pangeran yang kena sihir
seorang nenek sihir yang jahat.” Kata sang pangeran. “Aku bisa berubah menjadi
manusia lagi bila aku bertemu dengan seorang gadis yang baik hati yang tulus
ikhlas menolongku.”
Tidak
lama kemudian sang pangeran menikah dengan Adella, sementara Shella menikah
dengan adik sang pangeran. Mereka semuanya tinggal diistana bersama dengan ibu
mereka.
--- 0 ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar