Jumat, 10 Mei 2013

Adella dan Shella




Adella dan Shella dua bersaudara. Keduanya sama cantiknya dan sama baik budinya. Adella selalu memakai gaun warna merah sementara Shella selalu mengenakan gaun warna biru. Mereka tinggal bersama ibu mereka yang sudah lama menjanda. Rumah mereka berada di tepi hutan. Meskipun kehidupan mereka sederhana, namun Adella dan Shella   selalu riang gembira. Setiap hari Adella dan Shella  pergi kepadang rumput untuk menggembalakan domba-domba mereka yang merupakan warisan dari ayah mereka. Bila hari sudah sore  barulah mereka pulang menggiring kembali domba-domba mereka pulang ke kandang.
Pada suatu hari cuaca sangat buruk sekali. Hujan turun dengan derasnya tidak henti-hentinya. Angin bertiup dengan kencang. Halilintar berkali-kali menggelegar memekakkan telinga.  Adella dan Shella hanya bisa diam didalam rumah. Dalam keadaan cuaca yang sangat buruk, mereka tidak bisa pergi ke padang rumput untuk menggembalakan domba-domba mereka. Untunglah mereka masih menyimpan persediaan rumput yang cukup banyak untuk makanan domba-domba mereka.  
Adella dan Shella menyalakan tungku ditengah rumah. Mereka duduk bertiga bersama ibunya didepan tungku untuk menghangatkan badan. Berkali-kali Adella melihat keluar jendela, berharap cuaca buruk segera reda. Tiba-tiba terdengar sebuah ketukan dipintu.
“Siapa itu?” Tanya Adella. “Shella coba kamu  buka pintu!”
Shella membukakan pintu. Dia menjerit ketika melihat seekor beruang berdiri didepan pintu. Beruang itu nampak menggigil kedinginan.
“Jangan takut, aku tidak bermaksud jahat kepadamu.” Kata beruang itu. “Diluar udara sangat dingin sekali. Bisakah aku menumpang didalam rumahmu?”
Shella merasa kasihan melihat beruang itu yang kelihatan sangat kedinginan. Sementara itu diluar hujan masih turun dengan derasnya dan angin bertiup dengan kencangya.
“Mari masuk. Tapi kami tidak punya cukup makanan untukmu.” Kata Shella.
“Tidak apa-apa. Aku hanya ingin ikut menumpang saja hingga cuaca buruk reda.” Kata beruang itu.
Adella dan Shella mengambil beberapa lembar selimut tebal untuk tempat tidur beruang itu. Adella melihat masih ada cukup susu untuk diberikan pada beruang itu. Dia segera menghangatkan susu dan memberikannya kepada beruang itu. Beruang itu mengucapkan terima kasih sambil meminum susu itu sampai habis.
“Kalian berdua gadis yang baik hati dan senang menolong.” Kata beruang itu. “Siapakah nama kalian?”
“Namaku Adella dan ini adikku, Shella.” Kata Adella.  
Beruang itu kelihatan gembira mendapat perlakuan yang baik dari Adella dan Shella. Mereka bertiga bermain-main bersama ditengah ruangan. Beruang itu berguling-guling gembira ketika Adella dan Shella bermain-main diatas tubuhnya berbulu tebal. Cukup lama mereka bermain-main ditengah-tengah ruangan hingga tidak terasa hujan mulai berhenti dan angin tidak lagi bertiup kencang.  Tiba-tiba beruang itu menarik tangan Adella. “Ayo kemari. Ikut aku.”
“Kemana? Cuaca sangat buruk sekali.” Seru Adella.
Namun beruang itu tetap menarik tangan Adella. Adella bergegas mengenakan mantel tebal dan mengikuti beruang itu. Shella pun segera mengenakan mantelnya dan  mengikuti kakaknya dan beruang itu. Tidak jauh dari rumah mereka, beruang itu memanjat sebuah pohon, lalu turun lagi dengan sebuah keranjang yang penuh berisi beragam makanan.
“Ambillah kedua keranjang ini.” Kata beruang itu sambil memberikan  keranjang itu kepada Adella.
“Darimana engkau mendapatkan makanan-makanan ini?” Tanya Adella.
Beruang itu tidak menjawab. Dia mengajak Adella dan Shella pulang. Bukan main senangnya ibu mereka ketika mendapatkan makanan yang enak dan lezat. Mereka semuanya duduk ditengah ruangan sambil menikmati beragam makanan yang enak dan lezat pemberian beruang itu.
Esok harinya cuaca sudah membaik lagi. Adella dan Shella seperti biasanya menggiring domba-domba mereka ke padang rumput. Namun tiba-tiba muncul seekor serigala. Dia rupanya sangat kelaparan. Serigala itu mengejar salah seekor anak domba. Adella dan Shella menjerit. Mereka ketakutan ketika melihat serigala itu, namun mereka juga ingin menyelamatkan anak domba mereka yang tengah dikejar serigala yang kelaparan itu.
“Toloooong! Tolooooong!” teriak Adella dan Shella bersamaan.
Adella dan Shella  menjerit ketakutan. Begitu pula dengan domba-domba mereka. Domba-domba itu berlarian kesana kemari dengan penuh ketakutan.
“Tolooong! Tolooooong!!” teriak Adella dan Shella.
Tiba-tiba saja beruang yang kemarin menginap dirumah mereka muncul dan menghalau serigala itu. Serigala itu lari ketakutan. Adella dan Shella gembira anak domba mereka berhasil diselamatkan.
“Oh, terima kasih beruang, engkau telah menyelamatkan anak domba kami.” Kata Adella.
“Kalian juga telah menolong aku.” Kata beruang itu. “Aku bahagia, akhirnya aku bertemu dengan gadis baik hati yang kucari selama ini.”
Tiba-tiba  beruang itu berdiri tegak. Dia membuka bulunya. Adella dan Shella menatap beruang itu dengan terkejut. Beruang itu telah berubah menjadi seorang pangeran yang tampan.
“Aku adalah seorang pangeran yang  kena sihir seorang nenek sihir yang jahat.” Kata sang pangeran. “Aku bisa berubah menjadi manusia lagi bila aku bertemu dengan seorang gadis yang baik hati yang tulus ikhlas menolongku.”
Tidak lama kemudian sang pangeran menikah dengan Adella, sementara Shella menikah dengan adik sang pangeran. Mereka semuanya tinggal diistana bersama dengan ibu mereka.
--- 0 ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar