Rabu, 25 Desember 2013

Ujung-ujungnya akan jadi petani juga……







Bekerja dikantoran adalah keinginanku. Alhamdulillah sudah terkabul meskipun kusadari aku tak sepenuhnya bisa mengabdi pada pekerjaanku karena minatku tak hanya satu, selalu bercabang, mengikuti proses perjalanan kehidupan.
Seperti air yang mengalir, kadang air itu lurus menuju satu muara, namun terkadang air berbelok menuju anak sungai kecil yang akhirnya akan bertemu kembali pada muara yang satu. Tak ada beban ketika semua kujalani dan kunikmati. 








Hidup memang tak bisa hanya dengan satu warna. Ada begitu banyak warna kehidupan. Menjadi pegawai di kantoran, menjadi pedagang, menjadi petani, mengapa tidak, walau mungkin karena terlalu bercabang akhirnya hasilnya pada masing-masing pekerjaan tak bisa maksimal. 









Tak pernah mengejar kata maksimal, karena ketika seseorang sudah berhasil mencapai titik maksimal dari sebuah target yang dikejarnya, pada saat yang sama seseorang akan merasakan ada hal lain yang tetap tak terpuaskan. Karena  inilah hidup. Tak pernah mencapai kata puas. Kecuali kata syukur dengan apa yang sudah diperoleh dan diberikan Allah untuk mengisi kehidupan kita. 





Berseragam sambil bertani, mengapa tidak? Sambil berseragam pun bisa menjadi petani. Memanen padi dan menggepyok batang-batang padi untuk merontokkan  bulir-bulir padinya.  Setidaknya aku sudah ada keinginan belajar menjadi petani. Untuk menjadi petani yang sesungguhnya  mungkin aku masih perlu menunggu beberapa tahun lagi. Saat aku sudah tidak lagi berseragam. Dan  hingga akhirnya aku bisa benar-benar sepenuhnya menginjakkan kakiku pada tanah sawah yang ledok. Saat kakiku nanti tak lagi bersepatu pantopel dengan hak yang tinggi…. 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar