Bila jalan-jalan ke pasar, maksudnya pasar tradisional,
selalu banyak yang terlihat. Bukan hanya segala macam kebutuhan sehari-hari,
tapi juga makanan-makanan yang sulit didapatkan ditempat lain. Salah satunya adalah
penjual bubur lemu, makanan tradisional ini hanya bisa ditemukan diseputar
pasar tradisional.
Tempatnya masih
memakai gerobak. Mangkal dipinggir jalan. Dan masih banyak penggemarnya.
Terbukti, bila sudah terlalu siang mampir ke tempat bubur lemu, selalu
kehabisan. Bila masih ada pun hanya tersisa sedikit saja. Sejarah keberadaan asal muasal adanya bubur lemu sulit dilacak. Yang jelas bubur lemu ada, enak disantap dan saya adalah salah satu penggemarnya. Penjual langganan saya adalah seorang ibu yang sudah tua dan baru beberapa bulan kemarin digantikan posisinya oleh anak perempuannya yang meneruskan usaha ibunya yang sudah dirintis selama berpuluh-puluh tahun lamanya.
Bubur lemu kelihatan menarik dengan paduan warna hijau dan
pink. Warna kehijauan dari buburnya diperoleh dari daun suji, dipadu dengan
sekoteng yang berwarna pink, dicampur warna putih dari santan. Disajikan dalam
mangkok beling. Makanan tradisional ini tidak akan pernah punah selama masih
banyak orang yang menyukainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar