Senin, 24 Maret 2014

Jagung Rebus










Musim hujan memang paling asyiknya diam dirumah. Ngapain keluar rumah hujan-hujanan. Kecuali bila ada keperluan yang sangat mendesak ya terpaksa pergi juga keluar rumah walau hujan tengah turun dengan derasnya.
Sore itu hujan turun dengan derasnya seperti biasanya. Bunyi hujan yang menimpa genting terdengar keras sekali. Air hujan yang jatuh dari atap rumah pun sangat deras. Udara sangat dingin sekali. Dan perut pun terasa lapar. Menunggu tukang baso langganan, ditunggu hampir sejam kok tidak kunjung lewat juga. Padahal biasanya tukang baso langganan itu hampir setiap sore lewat depan rumah. Mungkin karena hujan jualannya laris dan tidak sampai lewat depan rumah saya jualannya sudah keburu habis. Ya sudah. Pasti masih ada tukang jualan makanan lain yang akan lewat. Eeee… benar saja. Tak lama saya berdiri depan jendela sambil menatap keluar, terdengar suara penjual jagung rebus. Itu dia jagung rebus. Pastinya jagung rebusnya masih panas. 





Saya bergegas keluar rumah dan memanggil tukang jagung rebus itu. Benar saja jagung rebusnya masih terasa panas. Hujan masih turun dengan derasnya dan kini udara dingin terasa asyik karena sudah ditemani dengan sepiring jagung rebus yang uenak sekali…  


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar