Ada beberapa motif khas Sumedang yang telah diproduksi oleh Batik Saca yaitu motif Mahkota Binokasih, Memanah, Kuda Renggong, Daun Boled, Hanjuang, Wijayakusumah, Teratai, Kereta Nagapaksi dan beberapa motif lain yang semuanya berkaitan dengan Sumedang.
(Motif Kuda Renggong)
(Motif Kuda Renggong & Hanjuang)
(Motif Tradisi Memanah)
(Motif Tradisi Memanah)
(Motif Kujang)
(Motif Daun Boled)
(Motif Bunga Wijayakusumah)
(Motif Kujang)
Setelah beberapa tahun memproduksi batik, Batik Saca terpaksa berhenti memproduksi batik Sumedang karena ada beberapa kendala diantaranya adalah persaingan harga dengan batik cap yang relative lebih murah dan corak yang lebih beragam yang ditawarkan oleh pembatik dari daerah lain.
Saat ini barangkali hanya tinggal beberapa perajin batik Sumedang yang masih bertahan dan tetap memproduksi batik Sumedang. Batik Saca sendiri tidak betul-betul total berhenti karena masih menerima pesanan dari beberapa kalangan yang sudah lama menjadi langganan Batik Saca.
Semoga batik Sumedang tidak betul-betul menghilang karena selalu saja ada orang yang mencintai Sumedang dengan caranya sendiri diantaranya dengan membuat batik Sumedang yang betul-betul khas Sumedang ditengah persaingan dengan batik-batik dari daerah lain yang semakin semarak. Pertanyaan saya sesuai judul tulisan diatas; Bisakah batik Sumedang bangkit lagi? Saya jawab sendiri; Tentu saja bisa. Sumedang sudah memiliki perajin batik, Sumedang memiliki masyarakat yang masih senang dan bangga mengenakan batik khas Sumedang, Sumedang memiliki banyak potensi yang bisa disatupadukan dalam pengembangan batik Sumedang, Sumedang juga memiliki pemerintah yang tentunya akan sangat mendukung dan membantu para perajin batik Sumedang agar bisa bangkit kembali dan memproduksi kembali batik Sumedang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar