The Trip To Boundtiful.
Beberapa saluran televisi sekarang banyak yang
memutar kembali film-film lama. Sebetulnya dengan adanya youtube gampang
mencari film-film lama yang ingin kita tonton hanya saja dibandingkan dengan menonton
di youtube tentunya lebih asyik menonton di televisi, dan bila dibandingkan
lagi dengan nonton film di bioskop tentunya juga nonton di bioskop akan lebih
asyik lagi namun sayangnya hamper tidak ada bioskop yang memutar kembali
film-film lama….
Salah satu film lama yang diputar kembali oleh
salah satu salurah televisi adalah film
lama dengan judul ‘The Trip To Boundtiful’. Ceritanya cukup sederhana, intinya
adalah sang pemeran utama yaitu Carries Watts yg diperankan oleh Geraldine
Page, dimasa tuanya yang hidup menumpang dirumah anak menantunya, senantiasa
merindukan kampung halamannya disebuah tempat yang bernama Boundtiful.
Berkali-kali dia mencoba minggat dari rumah anak
menantunya untuk menuju tempat yang dirindukannya itu, tempat dimana dia
menghabiskan masa kanak-kanak dan dewasanya bersama dengan keluarganya. Tempat
itu adalah sebuah tempat pertanian dimana dia menghabiskan masa kanak-kanak dan
remajanya disana bersama dengan orangtua dan keluarganya. Dan memiliki
tetangga-tetangga yang memiliki hubungan yang harmonis dengannya sehingga
kenangan akan tempat kelahirannya itu senantiasa melekat dalam benaknya. Namun
setiap kali dia minggat dari rumah anak menantunya itu berkali-kali pula anak
dan menantunya berhasil menemukannya di station dan membawanya kembali ke
apartemen mereka.
Hingga suatu saat wanita tua itu merasa sudah
sangat tidak kerasan untuk tinggal lebih lama lagi dirumah anak dan menantunya
dimana dia sering sekali bertengkar dengan menantunya. Dipagi itu wanita tua itu memutuskan untuk minggat kembali dari
rumah anak menantunya setelah anak dan menantunya pergi keluar rumah.
Wanita tua itu berhasil mencapai statsiun. Dan
ketika dia menyebutkan tempat tujuannya ternyata petugas penjual tiket sama sekali tidak mengenal nama yang
disebutkannya itu. Tidak kehilangan harapan, nenek itu akhirnya membeli tiket menuju kota yang lebih dekat dengan harga
tiket lebih murah dengan tempat Bountiful tersebut.
Perjalanan itu adalah perjalanan yang sangat
menyenangkan bagi wanita tua. Dia bertemu dengan gadis muda yang duduk satu
bangku dengannya didalam bis dan menjadi teman bercakap-cakap selama dalam perjalanan.
Ah, wanita tua yang merindukan kampung
halamannya dimana dia memiliki banyak kenangan ditempat itu bersama keluarga
dan teman-temannya. Wanita tua yang terlihat ramah dan baik hati dan dimasa
tuanya memendam kerinduan yang mendalam pada tempat dimasa kecilnya yang
menyimpan banyak kenangan indah.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh
akhirnya wanita tua itu tiba juga di Bountiful dengan diantar oleh salah
seorang petugas yang berhasil menemukannya atas perintah anaknya. Wanita itu
memohon pada petugas itu agar dia diantar dulu ke Bountiful sebelum dia dibawa
kembali ke rumah anaknya. Petugas itu berbaik hati mengantar wanita tua itu
ketempat yang sangat dirindukannya. Dan akhirnya pagi itu wanita itu tiba
ditempat yang selama ini selalu diimpikannya bisa dilihatnya kembali. Namun apa
yang dilihatnya sekarang sudah jauh berubah dibandingkan saat dia meninggalkan
tempat itu. Rumah peninggalan orangtuanya sudah tua dan lapuk. Begitu pula dengan tetangga-tetangganya sudah
tidak ada lagi yang masih tinggal di Bountiful karena mereka sudah meninggal
dan anak cucu mereka sudah pindah ke kota dan tidak ada lagi yang kerasan tetap
tinggal di Bountiful menjadi petani. Mereka menjual tanah dan rumah warisan dan
hidup di kota seperti juga anak lelaki wanita tua itu. Namun hati wanita itu tetap merasa gembira dan
bahagia karena akhirnya keinginannya sudah tercapai dia bisa datang kembali ke
Bountiful dan seakan menemukan kembali
apa yang selama ini dicarinya. Kebahagiaan dan kedamaian bersama rumah tua
peninggalan orangtuanya itu dimana dimasa kecil dan remajanya dia menghabiskan
banyak waktunya tinggal dirumah itu. Kenangan-kenangan lama kembali
bermunculan.
Menonton film ini ada sesuatu hal yang terasa
menyentuh perasaan saya. Mungkin wanita tua itu adalah gambara dari diri kita
sendiri. Bila ada umur, suatu saat kelak kita semua akan menjadi tua. Menjadi
tua dan memiliki banyak kenangan selama rentang waktu sebelum menjadi tua dan
renta. Bukankah dari kita semua kadangkala, disuatu waktu, sering juga mengenang
kembali kenangan-kenangan dimasa lalu dan semuanya seakan masih terekam dengan
baik dalam benak kita? Menonton film ini
saya merasa terharu dan tersentuh. Intinya adalah sebuah kerinduan seorang
wanita tua akan tempat kelahirannya dimana dia menghabiskan banyak waktu
bersama orangtua dan keluarganya beserta teman-temannya dilingkungan dimana dia
pernah tinggal yang sangat membekas dalam benaknya.
Potret wanita tua itu
adalah mungkin potret bagi kebanyakan orang dimasa tuanya yang mungkin juga
kita pun akan mengalaminya, mengenangka kembali masa-masa kecil ketika kita
masih berkumpul dengan orangtua yang lengkap, dengan keluarga dan teman-teman
serta tetangga-tetangga kita yang memiliki kenangan yang indah dimasa lalu
kita. Dan dengan mengenang kembali semua itu adalah sebuah hiburan yang menyenangkan
dan membahagiakan. Bila kita sudah berpindah dari tempat dimana kita
menghabiskan masa kecil kita yang bahagia, mungkin kita pun bila kelak telah
tua dan renta kita pun akan rindu dan ingin berkunjung kembali ke tempat dimana
kita pernah menghabiskan masa kecil kita dan menyimpan kenangan yang indah pada
masa kecil
Halo Mba Ita Saca, saya dina dari majalah kartini inin awancara mba. boleh tolong kirim no. hp mba atau email ke saya? email saya, dina_fairuz@yahoo.com. terima kasih
BalasHapusmbak Dina, sdh saya balas ya.
HapusSalam kenal mbak Dina. No hp saya 081 2206 9604. terima kasih sebelumnya. salam.
BalasHapusoh ya mbak Dina, wawancara mengenai apa ya mbak?
BalasHapus