Susahnya belajar membatik...
Sejak kecil saya sudah senang memakai batik. Namun untuk membuat batik sendiri rasanya hal itu tidak pernah terbayangkan walaupun rasanya senang sekali ketika saat jalan-jalan ke Jogya atau ke Pekalongan saya berkesempatan mengunjungi perajin batik dan melihat para mbak-mbak yang tengah membatik. Kelihatan asyik sekali. Namun setelah saya memiliki usaha batik sendiri, barulah terpikirkan mengapa saya tidak mencoba belajar membatik. Membatik dalam arti mengerjakan segala sesuatunya dikerjakan sendiri.
Akhirnya saya mulai mencoba belajar membatik. Yang pertama saya lakukan adalah menggambar pada sehelai kain mori. Menggambar pada kain mori itu ternyata merupakan pekerjaan yang cukup mengasyikan. Sudah lama sekali rasanya saya tidak pernah lagi menggambar walaupun saat sekolah dasar pelajaran menggambar merupakan salah satu pelajaran kesukaan saya. Motif apa yang akan saya buat? Hemmm, saya sangat suka sekali pada bunga, jadi saya memilih motif bunga sebagai motif batik saya.
Akhirnya saya mulai mencoba belajar membatik. Yang pertama saya lakukan adalah menggambar pada sehelai kain mori. Menggambar pada kain mori itu ternyata merupakan pekerjaan yang cukup mengasyikan. Sudah lama sekali rasanya saya tidak pernah lagi menggambar walaupun saat sekolah dasar pelajaran menggambar merupakan salah satu pelajaran kesukaan saya. Motif apa yang akan saya buat? Hemmm, saya sangat suka sekali pada bunga, jadi saya memilih motif bunga sebagai motif batik saya.
Ketika menggambar bunga sudah mulai selesai, barulah dilanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya yaitu mulai membatik. Peralatan membatiknya sudah saya siapkan sejak beberapa waktu lalu ketika saya jalan-jalan ke Pekalongan. Gawangan, kompor, katel, malam dan canting... Rasanya saya sudah ingin sekali segera membatik, menggoreskan canting berisi malam panas keatas kain mori yang sudah penuh dengan gambar-gambar bunga.
Diruangan samping saya sudah menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan selama membatik. Gawangan bambu ini yang saya bawa jauh-jauh dari Pekalongan sudah menunggu saya untuk segera menyampirkan kain mori diatasnya.
Inilah gawangan yang saya beli jauh-jauh dari Pekalongan... Gawangan ini akan membantu saya memulai belajar membatik...
Inilah canting dan katel kecil yang saya beli juga waktu jalan-jalan ke Pekalongan...
Nah, inilah malam yang sudah mulai meleleh setelah dipanaskan diatas kompor, dan mencanting pun akan segera dimulai...
Saya bentangkan kain mori pada gawangan. Saya sendiri duduk pada sebuah bangku kecil. Saya ambil canting. Canting yang cucuknya besar. Lalu mulailah saya mencanting... Dalam benak saya, mencanting pastinya tidaklah begitu sukar. Saya hanya tinggal menitik-nitikan cairan malam pada kain mori. Namun bayangan saya ternyata keliru. Olala.... ternyata mencanting itu tidak semudah yang saya bayangkan. Begitu saya mengeduk malam kedalam canting dan menorehkannya pada kain mori, malamnya meleber kemana-mana... Dan rupanya cara saya memegang cantingnya pun mungkin salah.
Oh, inilah hasilnya... saya terkejut karena ternyata hasilnya jauh dari yang saya bayangkan...
Saya mencoba lagi mencanting dan berharap goresan canting saya kali ini akan lebih baik lagi...
Membatik bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Memerlukan ketekunan untuk bisa membatik...
Inilah hasil akhirnya.... Setelah tertunda selama berbulan-bulan lamanya akhirnya selesai jg mencanting... Tinggal menunggu proses pewarnaannya dan proses-proses lainnya sebelum akhirnya kegiatan membatik selesailah sudah...walaupun saya tidak yakin hasilnya akan sebagus yang saya bayangkan. Namun yang jelas saya senang karena saya sudah mencoba belajar membatik....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar