Kamis, 23 Oktober 2014

The Trip To Boundtiful.













The Trip To Boundtiful.

Beberapa saluran televisi sekarang banyak yang memutar kembali film-film lama. Sebetulnya dengan adanya youtube gampang mencari film-film lama yang ingin kita tonton hanya saja dibandingkan dengan menonton di youtube tentunya lebih asyik menonton di televisi, dan bila dibandingkan lagi dengan nonton film di bioskop tentunya juga nonton di bioskop akan lebih asyik lagi namun sayangnya hamper tidak ada bioskop yang memutar kembali film-film lama….
Salah satu film lama yang diputar kembali oleh salah satu salurah televisi  adalah film lama dengan judul ‘The Trip To Boundtiful’. Ceritanya cukup sederhana, intinya adalah sang pemeran utama yaitu Carries Watts yg diperankan oleh Geraldine Page, dimasa tuanya yang hidup menumpang dirumah anak menantunya, senantiasa merindukan kampung halamannya disebuah tempat yang bernama Boundtiful.
Berkali-kali dia mencoba minggat dari rumah anak menantunya untuk menuju tempat yang dirindukannya itu, tempat dimana dia menghabiskan masa kanak-kanak dan dewasanya bersama dengan keluarganya. Tempat itu adalah sebuah tempat pertanian dimana dia menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya disana bersama dengan orangtua dan keluarganya. Dan memiliki tetangga-tetangga yang memiliki hubungan yang harmonis dengannya sehingga kenangan akan tempat kelahirannya itu senantiasa melekat dalam benaknya. Namun setiap kali dia minggat dari rumah anak menantunya itu berkali-kali pula anak dan menantunya berhasil menemukannya di station dan membawanya kembali ke apartemen mereka.
Hingga suatu saat wanita tua itu merasa sudah sangat tidak kerasan untuk tinggal lebih lama lagi dirumah anak dan menantunya dimana dia sering sekali bertengkar dengan menantunya. Dipagi itu wanita tua  itu memutuskan untuk minggat kembali dari rumah anak menantunya setelah anak dan menantunya pergi keluar rumah.
Wanita tua itu berhasil mencapai statsiun. Dan ketika dia menyebutkan tempat tujuannya ternyata petugas penjual tiket  sama sekali tidak mengenal nama yang disebutkannya itu. Tidak kehilangan harapan, nenek itu akhirnya membeli tiket  menuju kota yang lebih dekat dengan harga tiket lebih murah dengan tempat Bountiful tersebut.
Perjalanan itu adalah perjalanan yang sangat menyenangkan bagi wanita tua. Dia bertemu dengan gadis muda yang duduk satu bangku dengannya didalam bis dan menjadi teman bercakap-cakap selama dalam perjalanan.
Ah, wanita tua yang merindukan kampung halamannya dimana dia memiliki banyak kenangan ditempat itu bersama keluarga dan teman-temannya. Wanita tua yang terlihat ramah dan baik hati dan dimasa tuanya memendam kerinduan yang mendalam pada tempat dimasa kecilnya yang menyimpan banyak kenangan indah.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya wanita tua itu tiba juga di Bountiful dengan diantar oleh salah seorang petugas yang berhasil menemukannya atas perintah anaknya. Wanita itu memohon pada petugas itu agar dia diantar dulu ke Bountiful sebelum dia dibawa kembali ke rumah anaknya. Petugas itu berbaik hati mengantar wanita tua itu ketempat yang sangat dirindukannya. Dan akhirnya pagi itu wanita itu tiba ditempat yang selama ini selalu diimpikannya bisa dilihatnya kembali. Namun apa yang dilihatnya sekarang sudah jauh berubah dibandingkan saat dia meninggalkan tempat itu. Rumah peninggalan orangtuanya sudah tua dan lapuk.  Begitu pula dengan tetangga-tetangganya sudah tidak ada lagi yang masih tinggal di Bountiful karena mereka sudah meninggal dan anak cucu mereka sudah pindah ke kota dan tidak ada lagi yang kerasan tetap tinggal di Bountiful menjadi petani. Mereka menjual tanah dan rumah warisan dan hidup di kota seperti juga anak lelaki wanita tua itu.  Namun hati wanita itu tetap merasa gembira dan bahagia karena akhirnya keinginannya sudah tercapai dia bisa datang kembali ke Bountiful dan  seakan menemukan kembali apa yang selama ini dicarinya. Kebahagiaan dan kedamaian bersama rumah tua peninggalan orangtuanya itu dimana dimasa kecil dan remajanya dia menghabiskan banyak waktunya tinggal dirumah itu. Kenangan-kenangan lama kembali bermunculan.  
Menonton film ini ada sesuatu hal yang terasa menyentuh perasaan saya. Mungkin wanita tua itu adalah gambara dari diri kita sendiri. Bila ada umur, suatu saat kelak kita semua akan menjadi tua. Menjadi tua dan memiliki banyak kenangan selama rentang waktu sebelum menjadi tua dan renta. Bukankah dari kita semua kadangkala, disuatu waktu, sering juga mengenang kembali kenangan-kenangan dimasa lalu dan semuanya seakan masih terekam dengan baik dalam benak kita?  Menonton film ini saya merasa terharu dan tersentuh. Intinya adalah sebuah kerinduan seorang wanita tua akan tempat kelahirannya dimana dia menghabiskan banyak waktu bersama orangtua dan keluarganya beserta teman-temannya dilingkungan dimana dia pernah tinggal yang sangat membekas dalam benaknya.
Potret wanita tua itu adalah mungkin potret bagi kebanyakan orang dimasa tuanya yang mungkin juga kita pun akan mengalaminya, mengenangka kembali masa-masa kecil ketika kita masih berkumpul dengan orangtua yang lengkap, dengan keluarga dan teman-teman serta tetangga-tetangga kita yang memiliki kenangan yang indah dimasa lalu kita. Dan dengan mengenang kembali semua itu adalah sebuah hiburan yang menyenangkan dan membahagiakan. Bila kita sudah berpindah dari tempat dimana kita menghabiskan masa kecil kita yang bahagia, mungkin kita pun bila kelak telah tua dan renta kita pun akan rindu dan ingin berkunjung kembali ke tempat dimana kita pernah menghabiskan masa kecil kita dan menyimpan kenangan yang indah pada masa kecil